Mengapa Umat Islam Harus Berdoa
21 May 2023, 16:00 WIB
Doa1

Setiap orang Islam harus mengamalkan doa dalam aktivitas. Sebab, doa merupakan hal penting yang harus ditanamkan dalam diri setiap orang yang ber-Tuhan.

Dalam Al-Qur'an, Allah subhânahȗ wa ta'âlâ berfirman:

    وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian'." (QS Ghâfir: 60).  

Dikutip dari NU Online, sebagaimana as-Sadiy, kalimat ud'ûnî di atas mempunyai arti mintalah kalian niscaya akan aku kabulkan. Pendapat as-Sadiy ini selaras dengan cerita Qatadah yang bersumber dari Ka'b.

Di antara tiga keistimewaan umat Muhammad dengan umat sebelumnya adalah, jika kalimat perintah berdoa pada Nabi Muhammad berbentuk jama' (plural) kepada semua umatnya.

Sedangkan perintah yang turun pada nabi-nabi sebelumnya, frasa perintahnya hanya berbentuk tunggal (mufrad) kepada para nabi saja sebagaimana pada kalimat berikut ini:

  اُدْعُنِيْ أَسْتَجِبْ لَكَ

Artinya: "Berdoalah kamu, niscaya akan Kukabulkan bagimu."   

Dari ayat di atas, kita dapat mambil  pelajaran, walaupun Allah mahapengatur, namun Allah tidak menutup celah bagi hamba-Nya untuk menyampaikan uneg-uneg atas segala keinginan yang ingin dicapai hamba. Oleh karena itu, Allah menyuruh berdoa, sebuah ritual penyampai usulan hamba kepada Tuhan-Nya.   

Ibnu Abbas mempunyai pandangan sedikit berbeda dari as-Sadiy dalam menafsiri ayat tersebut. Paman Rasul ini menafsiri arti ud‘ûnî dengan arti "Esakanlah aku, niscaya akan Aku ampuni dosa kalian."

Sedangkan menurut Jarir bin Abdullah menyatakan "Sembahlah aku, niscaya akan Aku ikuti apa kemauan kalian."

Orang berdoa secara otomatis ia sedang melakukan sebuah ibadah. Pada lanjutan ayat di atas menyinggung tentang orang yang sombong dari pada ibadah Allah. Oleh sebab itu, ada ulama yang menyebut, orang yang enggan berdoa sama dengan sombong.   

Dilihat dari dalil hadits, terdapat banyak sekali dalil-dalil tentang fadlilah-fadlilah berdoa. Di antaranya:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا

Artinya: "Tidak ada seorang Muslim yang berdoa dengan tidak disertai dengan doa dan memutus hubungan persaudaraan kecuali Allah pasti akan memberikannya salah satu dari tiga hal. Bisa disegerakan doanya untuk dikabulkan, mungkin pula Allah menyimpannya sehingga dibalas di akhirat kelak. Dan kemungkinan pula Allah akan menghindarkan dia dari kejadian buruk yang menjadi ganti setara dari doa kebaikan  yang ia panjatkan." (HR. Ahmad).

Share :